Rabu, 06 Juni 2012

Aku Juga Pramuka Lho...


Mengintip Perkemahan Jum’at, Sabtu dan Minggu (PERJUSAMI) Pramuka Pangkalan SDN 13 Sui.Bemban Kec.Kubu Kab.Kubu Raya Prov.Kalimantan Barat

“AKU JUGA PRAMUKA LHO…”
 Terletak jauh dari ibu kota provinsi. Menyebrangi sungai menggunakan kelotok (kapal air tradisional) yang juga mengangkut kendaraan mesin beroda dua untuk sampai ke daerah ini. Melewati hamparan kebun sawit yang seperti tak berujung. Hingga 8 KM ke depan barulah tampak sebuah perkampungan. Desa Sungai Bemban Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan barat.
Di sebuah kaki bukit yang sebagian badannya telah dikerok oleh tangan-tangan nakal manusia, di ujung jalur perkebunan sawit, dan ketika di belahan Indonesia yang lain sedang disibukkan persiapan jambore besar, lomba tingkat, raimuna di papua, di desa ini sedang berdiri tenda-tenda kecil yang dibuat dari terpal sederhana, kayu, rapia, bambu seadanya, dan segala perlengkapan yang lebih banyak menggunakan bahan alam. Di depan jalan masuk berdiri dua buah bambu yang disambungkan dengan seutas rapia, di tengah rentangan rapia tersebut terselip sepetak kardus bekas yang ditulis menggunakan spidol bertuliskan; “Selamat datang di Dunia Perkemahan”.
Kegiatan ini berjalan dari tanggal 26 sampai 27 Mei 2012. Perkemahan Jum’at, Sabtu dan Minggu (PERJUSAMI) para Pramuka penggalang yang berpangkalan di SDN 13 desa Sungai Bemban. Sekilas perkemahan ini seperti Camping tamasysa. Namun dibalik semua itu tersusun maksud dan tujuan yang luar biasa, yaitu hidup mandiri sejak dini. Hari pertama para peserta datang dengan bersemangat. Berangkat dari rumah dengan berjalan kaki kurang lebih 1 sampai dengan 2,5 KM ke bumi perkemahan. Membawa perlengkapan-perlengkapan perkemahan dengan suka ria. Ada juga yang berangkat dengan mengayuh sepedanya. Tidak terbesit kelelahan dari wajah mereka.
Sesampai di bumi perkemahan masing-masing regu mendirikan tenda tanpa bantuan orang-orang dewasa. Sebagain yang lain mencari batu untuk membuat tungku agar bisa memasak. Sebagai info selanjutnya, tidak ada dari mereka yang membawa kompor! Semuanya memanfaatkan keadaan alam. Gerak mereka gesit. Ada yang mengambil air, mencari kayu dan ranting kering untuk dijadikan bahan bakar, ada pula yang mengumpulkan buah kelapa sawit yang telah berguguran. Tahu gunanya untuk apa? Buah kelapa sawit ini ternyata bisa digunakan sebagai kriket, yaitu bahan bakar untuk memasak.
Kegiatan yang menyenangkan. Menikmati keindahan alam di bawah bentangan langit luas. Bintang-bintang bertaburan sungguh mempesona. Bulan sabit nan indah menggantung tinggi sebagai ratu malam. Malam ini setelah bernyanyi riang dan membakar ubi perbekalannya, mereka beristirahat untuk persiapan kegiatan keesokan harinya.
SEMANGAT Pagii semuanya…………!!! Mentari menyapa di ufuk timur. Hilang kelelahan di sudut malam. Pagi datang berselimut embun, membawa harapan-harapan baru. Memacu semangat para Pramuka. Pagi ini mereka telah beraktifitas dengan senang. Menanak nasi, merebus air, membuat teh maupun kopi, eh, ada juga lho yang merebus ubi untuk sarapan pagi ini. Waah…. Semua mereka lakukan sendiri dengan inisiatif.
Di sini senang….
Di sana senang…
Di mana-mana hatiku senang…
Lalala lalala lalala lalala……..
“Kata kakak Pembina, Pramuka itu kan tidak boleh bersedih… pokoknya harus melakukan segala pekerjaan dengan senang hati. Tak kenal keluh kesah. Semuanya akan hilang kalau hati kita selalu riang….”. ^_^’
Demi melihat wajah-wajah polos mereka yang selalu tersenyum dan tertawa, seperti ada rasa tenang peredam kegelisahan, pengusir kegundahan dan penakluk segala kesombongan. Anak-anak memang selalu  hebat. Merekalah seorang pekerja keras dalam belajar. Bahkan lebih hebat dari pada orang dewasa dengan segala keegoisannya. Orang dewasa memang harus lebih banyak  belajar dari kehidupan seorang anak kecil.
Malam ini jadwalnya adalah api unggun. Jadi sorenya mereka harus latihan untuk persiapan nanti malam. Setelah diseleksi sebentar, dapatlah duabelas orang yang akan bertugas untuk prosesi api unggun. Mereka terdiri dari satu orang pemimpin, satu orang pembawa acara dan sepuluh orang pembaca dasa darma sekaligus tim penyulutan api unggun. Yang lainnya juga turut andil, sebagai peserta upacara api unggun dan untuk sore ini bertugas mencari kayu bakar. Ayooo SEMANGAT!!! Gotong royong ya………..
Malamnya di lapangan upacara. Lapangan ini terletak diatas bukit kecil di samping bumi perkemahan. Suasana malam yang bertabur bintang menambah semarak perkemahan yang sederhana ini. Masyarakat desa berbondong-bondong untuk menyaksikan prosesi upacara api unggun perkemahan. Banyak di antara mereka adalah para kaum kerabat peserta perkemahan dan ingin memberikan motivasi kepada semuanya.
Upacara api unggung berlangsung dengan cukup khidmat. Pasukan pembaca dasa darma sekaligus tim penyulutan api unggun beraksi dengan semangat maksimal. Satu persatu dasa darma dibacakan sambil memberikan nyala lilin secara estafet kepada yang lain. Sampailah kepada dasa darma kesepuluh dan estafet lilin yang terakhir. Lantunan lagu syukur mengiringi para pasukan mendekati tumpukan kayu yang hendak dibakar. Lagu yang dinyanyikan secara khidmat ini menyadarkan kembali kepada kita untuk selalu bersyukur kepada sang pencipta. Dibawah luasnya bentangan langit malam yang mengiringi suasana upacara api unggun malam ini, semakin menambah rasa kagum kita terhadap keagungan sang Maha Karya.
Setelah selesai lantunan Syukur dinyanyikan bersama, sesepuh upacara menyalakan obor yang dipegangnya dari estafet lilin yang kesepuluh. Kemudian diacungkan tangannya tinggi keatas seraya berseru lantang,
“Satyaku Ku Darmakan…………….”
“Darmakau Ku Baktikan…………!!!”
Ucapan itu disambung dengan penuh semangat oleh para pasukan penyulutan api unggun. Sesepuh upacara menyulutkan api unggun untuk pertama kali, diikuti oleh kesepuluh dari pasukan penyulutan api unggun tersebut.
Api unggun sudah menyala….”
“Api unggun sudah menyala….”
“Api… Api… Api Api Api….. Api unggun sudah menyala…”
Nyanyian api unggun dilantunkan secara bersama dengan riang. Para penonton tersenyum lebar melihat perayaan itu. Sesekali terdengar celotehan mereka mengomentari api unggun yang menyala. Sesepuh upacara menyampaikan amanatnya. Ucapan-ucapan terimakasih diutarakan kepada masyarakat yang mendukung kegiatan ini serta atas kerjasama mereka. Selain itu terucap pula kalimat-kalimat motivasi pembangun semangat adik-adik penggalang yang mengikuti perkemahan yang sederhana namun luar biasa ini. Semoga semangat mereka semakin berkobar, seperti nyala unggun yang membara menyinari kegelapan malam.
Setelah usai upacara penyulutan api unggun, kini saatnya pentas seni!! Para peserta bersiap untuk memampilkan kebolehannya dalam hal apa saja. Semuanya boleh, asalkan positif dan seru ya…. Walaupun mereka masih kecil, tapi mereka hebat-hebat ternyata. Penampilan yang mereka persembahkan menarik perhatian para warga yang menonton. Ada yang memampilkan pantun, nyanyian, ada yang sambil dance juga lho… ada pula yang seperti para Chiby-Chiby di TV-TV itu lho…. Waah…. hebat kaan….. setelah pentas seni ini, mereka diperbolehkan untuk menonton film Lima Elang pake layar tancap! Hehehe…. Seru kan….?!
Ketemu pagi lagi. SEMANGAT Pagii Semuanya………………!!! Setelah senam pagi bersama dan persiapan pribadi lainnya. Sekarang mereka sudah bersiap untuk bertempur di medan perang! Eits,, kegiatan yang ini bukan perang benaran lho… tapi penjelajahan yang menyenangkan. Barisan telah rapi dengan seragam pramuka yang juga lumayan rapi. Untuk pos pelepasan, kakak Pembina memerintahkan mereka untuk membuat accecories yang terbuat dari alam. Para peserta dengan kreatif membuat mahkota, kalung, gelang, dan hiasan-hiasan lainnya. Sampai-sampai wajahnyapun di dandani sekalian. Hmm….. bersatu dengan alam nih!
Yel-yel Penyemangat diserukan. Tidak mau kalah antara satu regu dengan regu yang lain. Semuanya ingin tampil terbaik. Semuanya unjuk gigi memperlihatkan kekompakannya. Perjalanan pos-pos yang panjang dilewati dengan semangat dan hati senang. Mulai dari pos permainan yang melatih kepercayan kepada pemimpin. Kemudian pos KIM (Kemampuan Indera Manusia), lanjut pada Pos Panorama, lalu pos LKBB (Latihan Ketangkasan Baris Berbaris) dan terakhir pos teka-teki.
Selepas penjelajahan. Para peserta bersiap-siap untuk berkemas karena sebentar lagi perkemahan telah usai. Gugur gunung, operasi semut, dan hiking kembali ke rumah masing-masing. Luar biasa kan….?! Sampai jumpa pada perkemahan selanjutnya adik-adik… tetap semangat ya…… ^_^’

>>Kurnia Jumiati<<



2 komentar:

Unknown mengatakan...

Kreeen ,, ,,,,, ^,^'

Luar Biasa , , ,
MengaGumkan ,, ,,

Bintang Kecil mengatakan...

Apanya?? hhmmmm..... trimakasih... hehehe,, ^_^'

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar