Mengintip
Perkemahan Jum’at, Sabtu dan Minggu (PERJUSAMI) Pramuka Pangkalan SDN 13
Sui.Bemban Kec.Kubu Kab.Kubu Raya Prov.Kalimantan Barat
“AKU JUGA PRAMUKA LHO…”
Terletak jauh dari ibu kota provinsi. Menyebrangi sungai
menggunakan kelotok (kapal air tradisional) yang juga mengangkut
kendaraan mesin beroda dua untuk sampai ke daerah ini. Melewati hamparan kebun
sawit yang seperti tak berujung. Hingga 8 KM ke depan barulah tampak sebuah
perkampungan. Desa Sungai Bemban Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya Provinsi
Kalimantan barat.
Di sebuah kaki bukit yang sebagian badannya telah dikerok oleh
tangan-tangan nakal manusia, di ujung jalur perkebunan sawit, dan ketika di belahan
Indonesia yang lain sedang disibukkan persiapan jambore besar, lomba tingkat, raimuna
di papua, di desa ini sedang berdiri tenda-tenda kecil yang dibuat dari terpal
sederhana, kayu, rapia, bambu seadanya, dan segala perlengkapan yang lebih
banyak menggunakan bahan alam. Di depan jalan masuk berdiri dua buah bambu yang
disambungkan dengan seutas rapia, di tengah rentangan rapia tersebut terselip
sepetak kardus bekas yang ditulis menggunakan spidol bertuliskan; “Selamat
datang di Dunia Perkemahan”.
Kegiatan ini berjalan dari tanggal 26 sampai 27 Mei 2012.
Perkemahan Jum’at, Sabtu dan Minggu (PERJUSAMI) para Pramuka penggalang yang
berpangkalan di SDN 13 desa Sungai Bemban. Sekilas perkemahan ini seperti
Camping tamasysa. Namun dibalik semua itu tersusun maksud dan tujuan yang luar
biasa, yaitu hidup mandiri sejak dini. Hari pertama para peserta datang dengan bersemangat.
Berangkat dari rumah dengan berjalan kaki kurang lebih 1 sampai dengan 2,5 KM
ke bumi perkemahan. Membawa perlengkapan-perlengkapan perkemahan dengan suka
ria. Ada juga yang berangkat dengan mengayuh sepedanya. Tidak terbesit kelelahan
dari wajah mereka.
Sesampai di bumi perkemahan masing-masing regu mendirikan tenda
tanpa bantuan orang-orang dewasa. Sebagain yang lain mencari batu untuk membuat
tungku agar bisa memasak. Sebagai info selanjutnya, tidak ada dari mereka yang
membawa kompor! Semuanya memanfaatkan keadaan alam. Gerak mereka gesit. Ada
yang mengambil air, mencari kayu dan ranting kering untuk dijadikan bahan bakar,
ada pula yang mengumpulkan buah kelapa sawit yang telah berguguran. Tahu
gunanya untuk apa? Buah kelapa sawit ini ternyata bisa digunakan sebagai
kriket, yaitu bahan bakar untuk memasak.
Kegiatan yang menyenangkan. Menikmati keindahan alam di bawah
bentangan langit luas. Bintang-bintang bertaburan sungguh mempesona. Bulan
sabit nan indah menggantung tinggi sebagai ratu malam. Malam ini setelah
bernyanyi riang dan membakar ubi perbekalannya, mereka beristirahat untuk
persiapan kegiatan keesokan harinya.
SEMANGAT Pagii semuanya…………!!! Mentari menyapa di ufuk timur.
Hilang kelelahan di sudut malam. Pagi datang berselimut embun, membawa harapan-harapan
baru. Memacu semangat para Pramuka. Pagi ini mereka telah beraktifitas dengan
senang. Menanak nasi, merebus air, membuat teh maupun kopi, eh, ada juga lho
yang merebus ubi untuk sarapan pagi ini. Waah…. Semua mereka lakukan sendiri
dengan inisiatif.
Di sini senang….
Di sana senang…
Di mana-mana hatiku senang…
Lalala lalala lalala lalala……..
“Kata kakak Pembina, Pramuka itu kan tidak boleh bersedih… pokoknya
harus melakukan segala pekerjaan dengan senang hati. Tak kenal keluh kesah.
Semuanya akan hilang kalau hati kita selalu riang….”. ^_^’
Demi melihat wajah-wajah polos mereka yang selalu tersenyum dan
tertawa, seperti ada rasa tenang peredam kegelisahan, pengusir kegundahan dan penakluk
segala kesombongan. Anak-anak memang selalu
hebat. Merekalah seorang pekerja keras dalam belajar. Bahkan lebih hebat
dari pada orang dewasa dengan segala keegoisannya. Orang dewasa memang harus lebih
banyak belajar dari kehidupan seorang
anak kecil.
Malam ini jadwalnya adalah api unggun. Jadi sorenya mereka harus
latihan untuk persiapan nanti malam. Setelah diseleksi sebentar, dapatlah
duabelas orang yang akan bertugas untuk prosesi api unggun. Mereka terdiri dari
satu orang pemimpin, satu orang pembawa acara dan sepuluh orang pembaca dasa
darma sekaligus tim penyulutan api unggun. Yang lainnya juga turut andil,
sebagai peserta upacara api unggun dan untuk sore ini bertugas mencari kayu
bakar. Ayooo SEMANGAT!!! Gotong royong ya………..
Malamnya di lapangan upacara. Lapangan ini terletak diatas bukit
kecil di samping bumi perkemahan. Suasana malam yang bertabur bintang menambah
semarak perkemahan yang sederhana ini. Masyarakat desa berbondong-bondong untuk
menyaksikan prosesi upacara api unggun perkemahan. Banyak di antara mereka
adalah para kaum kerabat peserta perkemahan dan ingin memberikan motivasi kepada
semuanya.
Upacara api unggung berlangsung dengan cukup khidmat. Pasukan
pembaca dasa darma sekaligus tim penyulutan api unggun beraksi dengan semangat
maksimal. Satu persatu dasa darma dibacakan sambil memberikan nyala lilin
secara estafet kepada yang lain. Sampailah kepada dasa darma kesepuluh dan
estafet lilin yang terakhir. Lantunan lagu syukur mengiringi para pasukan mendekati
tumpukan kayu yang hendak dibakar. Lagu yang dinyanyikan secara khidmat ini
menyadarkan kembali kepada kita untuk selalu bersyukur kepada sang pencipta.
Dibawah luasnya bentangan langit malam yang mengiringi suasana upacara api
unggun malam ini, semakin menambah rasa kagum kita terhadap keagungan sang Maha
Karya.
Setelah selesai lantunan Syukur dinyanyikan bersama, sesepuh upacara
menyalakan obor yang dipegangnya dari estafet lilin yang kesepuluh. Kemudian diacungkan
tangannya tinggi keatas seraya berseru lantang,
“Satyaku Ku Darmakan…………….”
“Darmakau Ku Baktikan…………!!!”
Ucapan itu disambung dengan penuh semangat oleh para pasukan
penyulutan api unggun. Sesepuh upacara menyulutkan api unggun untuk pertama
kali, diikuti oleh kesepuluh dari pasukan penyulutan api unggun tersebut.
“Api unggun sudah menyala….”
“Api unggun sudah menyala….”
“Api… Api… Api Api Api….. Api unggun sudah menyala…”
Nyanyian api unggun dilantunkan secara bersama dengan riang. Para
penonton tersenyum lebar melihat perayaan itu. Sesekali terdengar celotehan
mereka mengomentari api unggun yang menyala. Sesepuh upacara menyampaikan
amanatnya. Ucapan-ucapan terimakasih diutarakan kepada masyarakat yang
mendukung kegiatan ini serta atas kerjasama mereka. Selain itu terucap pula
kalimat-kalimat motivasi pembangun semangat adik-adik penggalang yang mengikuti
perkemahan yang sederhana namun luar biasa ini. Semoga semangat mereka semakin
berkobar, seperti nyala unggun yang membara menyinari kegelapan malam.
Setelah usai upacara penyulutan api unggun, kini saatnya pentas
seni!! Para peserta bersiap untuk memampilkan kebolehannya dalam hal apa saja.
Semuanya boleh, asalkan positif dan seru ya…. Walaupun mereka masih kecil, tapi
mereka hebat-hebat ternyata. Penampilan yang mereka persembahkan menarik
perhatian para warga yang menonton. Ada yang memampilkan pantun, nyanyian, ada
yang sambil dance juga lho… ada pula yang seperti para Chiby-Chiby di TV-TV itu
lho…. Waah…. hebat kaan….. setelah pentas seni ini, mereka diperbolehkan untuk
menonton film Lima Elang pake layar tancap! Hehehe…. Seru kan….?!
Ketemu pagi lagi. SEMANGAT Pagii Semuanya………………!!! Setelah senam
pagi bersama dan persiapan pribadi lainnya. Sekarang mereka sudah bersiap untuk
bertempur di medan perang! Eits,, kegiatan yang ini bukan perang benaran lho…
tapi penjelajahan yang menyenangkan. Barisan telah rapi dengan seragam pramuka
yang juga lumayan rapi. Untuk pos pelepasan, kakak Pembina memerintahkan mereka
untuk membuat accecories yang terbuat dari alam. Para peserta dengan kreatif
membuat mahkota, kalung, gelang, dan hiasan-hiasan lainnya. Sampai-sampai
wajahnyapun di dandani sekalian. Hmm….. bersatu dengan alam nih!
Yel-yel Penyemangat diserukan. Tidak mau kalah antara satu regu
dengan regu yang lain. Semuanya ingin tampil terbaik. Semuanya unjuk gigi
memperlihatkan kekompakannya. Perjalanan pos-pos yang panjang dilewati dengan
semangat dan hati senang. Mulai dari pos permainan yang melatih kepercayan
kepada pemimpin. Kemudian pos KIM (Kemampuan Indera Manusia), lanjut pada Pos
Panorama, lalu pos LKBB (Latihan Ketangkasan Baris Berbaris) dan terakhir pos
teka-teki.
Selepas penjelajahan. Para peserta bersiap-siap untuk berkemas
karena sebentar lagi perkemahan telah usai. Gugur gunung, operasi semut, dan
hiking kembali ke rumah masing-masing. Luar biasa kan….?! Sampai jumpa pada
perkemahan selanjutnya adik-adik… tetap semangat ya…… ^_^’
>>Kurnia Jumiati<<
2 komentar:
Kreeen ,, ,,,,, ^,^'
Luar Biasa , , ,
MengaGumkan ,, ,,
Apanya?? hhmmmm..... trimakasih... hehehe,, ^_^'
Posting Komentar