Rabu, 08 Februari 2012

Sebuah Surat Cinta

Hadiah Ulang Tahun Buat Ibuku di Bulan ini. Selamat menjadi ibu.... (020290)

Lewat semilir angin yang berlalu mengarak awan kehulu, kutitipkan selembar salam untukmu yang kurindu…

Assalamu’alaikum mak….

Dalam kepekatan malam yang berhamparkan gemintang, kupintakan mereka tuk menyelimuti  lelap tidurmu. Kupesankan sebuah doa pada malaikat yang baik hati, agar emak selalu dirundung suka cita dalam segala suasana. Ditemani bapak yang selalu setia dan adik-adik yang nakal luarbiasa. Dan ananda pun tau mak, emak tak pernah benar-benar lelah walau kami selalu betingkah.
Mak… entah dari mana sesungguhnya diri ini harus mulai berucap, sedangkan anandamu ini tak sanggup untuk bertutur kata dengan suara. Padahal telah lama ingin ananda sampaikan rasa ini dari sejak dulu. Dari pertamakali ananda mengerti arti teduh tatapmu setelah mengendap omelan dari mulutmu. Dan ananda tau, itu semua adalah karnamu untukku.
Lalu ananda putuskan untuk menuangkan rasa ini dalam sebuah goresan. Goresan yang sebelumnya pun ananda tak pernah bisa. Hingga dirimu menggenggam tangan mungilku untuk memegang sebatang pensil, dan engkau mengajakku menggoreskannya pada selembar kertas membentuk sebuah grafik. Yang pada akhirnya ananda pun mengenalnya sebagai kata perdana dalam hidup ananda: N_I_A, itu nama ananda kan mak?
Mak… ananda ingat, ingaaaaat banget! waktu emak dan bapak bercerita dalam kelambu sebelum kita tidur. Waktu itu ananda pernah bertanya, “Mak… kok nama Nia tu Kurnia Jumiati sih? Jumiati-nya sama kayak nama anak di kelas sebelah!”
Lalu mak pun mulai bercerita, ditambah lagi dengan cerita lainnya oleh bapak. Dari cerita tersebut akhirnya ananda tau awal riwayat hidup ananda. Dan dari cerita itu juga ananda merasakan ketegaran emak dan keteguhan bapak. Mak, ananda senaaang banget dengar cerita itu. Apalagi waktu emak bilang kalau ananda adalah karunia terbesar emak dan bapak yang juga dilahirkan dihari yang besar, Jum’at! Dan emak bilang nama adalah sebuah doa. Amien…
Mak, ananda mau minta maap. Ananda malu tapi lucu kalau ingat cerita yang satu ini. Apalagi bapak masih suka cerita-cerita didepan teman-teman yang lain. Hiks… tapi ananda senang karena bapak masih ingat. Maap mak kalau waktu itu ananda nakal! Maap ya mak kalau hari-hari itu ananda kesannya maksa sekali! Habisnya kawan-kawan ananda waktu itu semuanya udah punya sepeda dan balapan ke sana-sini! Hiks, makasih ya mak waktu itu udah sabar jawab pertanyaan sok dodol ananda, waktu ananda tiap hari bertanya kalau itu barang apa namanya; “sepeda”. Hehehe…. Bukannya anakmu ini punya daya ingat yang mengkhawatirkan mak waktu tiap hari nanya kayak gitu, tapi emak tau kan maksudnya? Untung bapak cepat-cepat paham dan mau belikan walaupun ananda mesti nunggu lama! Hiks,, maap karena waktu itu ananda sama sekali tidak memikirkan keadaan kita seperti apa.
Tau nggak mak? Sepeda mini merah berkeranjang yang bapak belikan itu adalah barang pertama yang ananda rasa sangat berharga dalam hidup ananda waktu itu. Makanya lagi-lagi ananda minta maap sama emak dan bapak kerena ananda maksa-maksa untuk parkirkan sepeda itu didalam kamar dan disamping tempat tidur kita… hiks… maap banget ya maaak……. Dan makasiiiiiih banget karena udah ldibelikan dan dibolehkan! Makasih mak… makasih pak…. Hehehe… Hiks…
Mak… Sungguh saat ini ananda sedang rindu dengan keadaan rumah. Rindu waktu emak ngomel-ngomelin ananda dan bapak yang sekongkol bangun kesiangan. Rindu waktu ananda dan adik-adik malahan sibuk nyuruh yang satu dan yang lain mandi duluan. Rindu dengan menu sarapan telur rebus di pagi senin, telur mata sapi dikecap hari selasa, telur dadar di hari rabu, telur kuah hari kamis, mie telur di hari jum’at, dan terkadang telur puyuh di hari sabtu! Hiks,, maap mak… karna pernah dalam hati ananda berucap; “mana ayamnya neh telur terus tiap hari!”. Hee… Tapi ananda senang kok! Apalagi kalau hari minggu biasanya bapak mancing dan dapat ikan ataupun udang! Hmmm……… jadi kangen banget ni!!! He, Hiks…
Mak… sekarang ananda sedang jauh di negeri orang. Menimba sedikit demi sedikit ilmu untuk dibagikan kepada orang banyak. Seperti yang pernah ananda katakan, ananda ingin jadi guru mak… jadi guru!! Mak masih ingatkan khayalan ananda untuk punya sekolah sendiri? Padahal ananda masih ingat banget kenapa waktu itu ananda ingin menjadi guru, yaitu karena motif ingin balas hukum anak orang! Hehehe…. Tapi itu dulu mak.
Kini ananda benar-benar ingin jadi seorang pendidik, yang bisa berbagi dengan anak-anak kecil dan selalu membesarkan hati mereka. Ananda ingin bisa memotivasi mereka tuk bercita-cita yang tinggi dan tak putus asa meraih cita-cita tersebut. Ananda pengen bisa mak… mohon doa emak untuk mimpi ananda itu.
Mak… sekali lagi ananda mohon maap… sampai hari ini dan detik ini, belum ada  yang dapat ananda banggakan untuk emak dan bapak. Belum terukir prestasi-prestasi itu melalui tangan anandamu ini. Belum terangkai kisah membanggakan yang dapat engkau ceritakan kepada rekanmu yang lain. Sedangkan engkau saat ini tentulah telah menjadi pendengar setia sahabat-sahabatmu membanggakan anaknya masing-masing. Ananda mohon maaf ya mak… ananda hanya bisa menyusahkan emak dan bapak.
Mak… pak… sekali lagi ananda mohon doanya… walaupun saat ini ananda belum sampai pada titik itu, tapi ananda sedang berusaha melangkah menggapai itu. Ananda memang belum bisa. Tapi ananda ingin bisa, yakin bisa, harus bisa dan pasti bisa!! Ananda janji dengan emak dan bapak. Suatu saat nanti, ananda akan mempersembahkan yang terbaik dan dapat membanggakan emak dan bapak.
Mak… Pak… ananda sayaaaaaaang banget dengan emak dan bapak. Ananda tau tak ada satupun yang dapat membayar kasih sayang kalian kepada ananda. Melalui malaikat yang baik tak lupa ananda titipkan doa sederhana untukmu kepada Sang Pengasih lagi Penyayang. Ananda mohon sebuah kesempatan untuk dapat membahagiakanmu dan membanggakanmu. Ananda pesan keselamatan dunia dan akhirat untukmu. Ananda minta agar Ia menyayangimu setulus kasih sayangmu yang tak terhingga. Semoga Allah selalu mendengarkan doa-doa kita. Amien…
Rangkaian kata ini mungkin bukanlah hal yang berarti. Namum melalui deretan ini ananda ingin mengungkapkan rasa yang terpendam untukmu. Rasa yang begitu sulit ananda sampaikan menggunakan bahasa lisan. Lidah ini kelu, namun suatu saat pasti akan ananda sampaikan. Semoga Allah selalu melindungi keluarga kita disana.

Terukir dalam baris kata, dan terucap dalam sebuah doa.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb…


Anandamu

Kurnia Jumiati

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar