Hadiah Ulang Tahun Buat Ibuku di Bulan ini. Selamat menjadi ibu.... (020290)
Lewat
semilir angin yang berlalu mengarak awan kehulu, kutitipkan selembar salam
untukmu yang kurindu…
Assalamu’alaikum
mak….
Dalam kepekatan
malam yang berhamparkan gemintang, kupintakan mereka tuk menyelimuti lelap tidurmu. Kupesankan sebuah doa pada
malaikat yang baik hati, agar emak selalu dirundung suka cita dalam segala
suasana. Ditemani bapak yang selalu setia dan adik-adik yang nakal luarbiasa.
Dan ananda pun tau mak, emak tak pernah benar-benar lelah walau kami selalu betingkah.
Mak…
entah dari mana sesungguhnya diri ini harus mulai berucap, sedangkan anandamu
ini tak sanggup untuk bertutur kata dengan suara. Padahal telah lama ingin
ananda sampaikan rasa ini dari sejak dulu. Dari pertamakali ananda mengerti
arti teduh tatapmu setelah mengendap omelan dari mulutmu. Dan ananda tau, itu
semua adalah karnamu untukku.
Lalu
ananda putuskan untuk menuangkan rasa ini dalam sebuah goresan. Goresan yang
sebelumnya pun ananda tak pernah bisa. Hingga dirimu menggenggam tangan
mungilku untuk memegang sebatang pensil, dan engkau mengajakku menggoreskannya
pada selembar kertas membentuk sebuah grafik. Yang pada akhirnya ananda pun
mengenalnya sebagai kata perdana dalam hidup ananda: N_I_A, itu nama ananda kan
mak?
Mak…
ananda ingat, ingaaaaat banget! waktu emak dan bapak bercerita dalam kelambu sebelum
kita tidur. Waktu itu ananda pernah bertanya, “Mak… kok nama Nia tu Kurnia
Jumiati sih? Jumiati-nya sama kayak nama anak di kelas sebelah!”
Lalu mak
pun mulai bercerita, ditambah lagi dengan cerita lainnya oleh bapak. Dari
cerita tersebut akhirnya ananda tau awal riwayat hidup ananda. Dan dari cerita
itu juga ananda merasakan ketegaran emak dan keteguhan bapak. Mak, ananda
senaaang banget dengar cerita itu. Apalagi waktu emak bilang kalau ananda adalah
karunia terbesar emak dan bapak yang juga dilahirkan dihari yang besar, Jum’at!
Dan emak bilang nama adalah sebuah doa. Amien…
Mak, ananda
mau minta maap. Ananda malu tapi lucu kalau ingat cerita yang satu ini. Apalagi
bapak masih suka cerita-cerita didepan teman-teman yang lain. Hiks… tapi ananda
senang karena bapak masih ingat. Maap mak kalau waktu itu ananda nakal! Maap ya
mak kalau hari-hari itu ananda kesannya maksa sekali! Habisnya kawan-kawan
ananda waktu itu semuanya udah punya sepeda dan balapan ke sana-sini! Hiks, makasih
ya mak waktu itu udah sabar jawab pertanyaan sok dodol ananda, waktu ananda
tiap hari bertanya kalau itu barang apa namanya; “sepeda”. Hehehe…. Bukannya
anakmu ini punya daya ingat yang mengkhawatirkan mak waktu tiap hari nanya
kayak gitu, tapi emak tau kan maksudnya? Untung bapak cepat-cepat paham dan mau
belikan walaupun ananda mesti nunggu lama! Hiks,, maap karena waktu itu ananda
sama sekali tidak memikirkan keadaan kita seperti apa.
Tau nggak
mak? Sepeda mini merah berkeranjang yang bapak belikan itu adalah barang pertama
yang ananda rasa sangat berharga dalam hidup ananda waktu itu. Makanya lagi-lagi
ananda minta maap sama emak dan bapak kerena ananda maksa-maksa untuk parkirkan
sepeda itu didalam kamar dan disamping tempat tidur kita… hiks… maap banget ya
maaak……. Dan makasiiiiiih banget karena udah ldibelikan dan dibolehkan! Makasih
mak… makasih pak…. Hehehe… Hiks…
Mak…
Sungguh saat ini ananda sedang rindu dengan keadaan rumah. Rindu waktu emak
ngomel-ngomelin ananda dan bapak yang sekongkol bangun kesiangan. Rindu waktu
ananda dan adik-adik malahan sibuk nyuruh yang satu dan yang lain mandi duluan.
Rindu dengan menu sarapan telur rebus di pagi senin, telur mata sapi dikecap
hari selasa, telur dadar di hari rabu, telur kuah hari kamis, mie telur di hari
jum’at, dan terkadang telur puyuh di hari sabtu! Hiks,, maap mak… karna pernah
dalam hati ananda berucap; “mana ayamnya neh telur terus tiap hari!”. Hee… Tapi
ananda senang kok! Apalagi kalau hari minggu biasanya bapak mancing dan dapat
ikan ataupun udang! Hmmm……… jadi kangen banget ni!!! He, Hiks…
Mak…
sekarang ananda sedang jauh di negeri orang. Menimba sedikit demi sedikit ilmu
untuk dibagikan kepada orang banyak. Seperti yang pernah ananda katakan, ananda
ingin jadi guru mak… jadi guru!! Mak masih ingatkan khayalan ananda untuk punya
sekolah sendiri? Padahal ananda masih ingat banget kenapa waktu itu ananda
ingin menjadi guru, yaitu karena motif ingin balas hukum anak orang! Hehehe….
Tapi itu dulu mak.
Kini
ananda benar-benar ingin jadi seorang pendidik, yang bisa berbagi dengan
anak-anak kecil dan selalu membesarkan hati mereka. Ananda ingin bisa
memotivasi mereka tuk bercita-cita yang tinggi dan tak putus asa meraih
cita-cita tersebut. Ananda pengen bisa mak… mohon doa emak untuk mimpi ananda
itu.
Mak…
sekali lagi ananda mohon maap… sampai hari ini dan detik ini, belum ada yang dapat ananda banggakan untuk emak dan
bapak. Belum terukir prestasi-prestasi itu melalui tangan anandamu ini. Belum
terangkai kisah membanggakan yang dapat engkau ceritakan kepada rekanmu yang
lain. Sedangkan engkau saat ini tentulah telah menjadi pendengar setia
sahabat-sahabatmu membanggakan anaknya masing-masing. Ananda mohon maaf ya mak…
ananda hanya bisa menyusahkan emak dan bapak.
Mak… pak…
sekali lagi ananda mohon doanya… walaupun saat ini ananda belum sampai pada
titik itu, tapi ananda sedang berusaha melangkah menggapai itu. Ananda memang
belum bisa. Tapi ananda ingin bisa, yakin bisa, harus bisa dan pasti bisa!!
Ananda janji dengan emak dan bapak. Suatu saat nanti, ananda akan
mempersembahkan yang terbaik dan dapat membanggakan emak dan bapak.
Mak… Pak…
ananda sayaaaaaaang banget dengan emak dan bapak. Ananda tau tak ada satupun
yang dapat membayar kasih sayang kalian kepada ananda. Melalui malaikat yang
baik tak lupa ananda titipkan doa sederhana untukmu kepada Sang Pengasih lagi
Penyayang. Ananda mohon sebuah kesempatan untuk dapat membahagiakanmu dan
membanggakanmu. Ananda pesan keselamatan dunia dan akhirat untukmu. Ananda minta
agar Ia menyayangimu setulus kasih sayangmu yang tak terhingga. Semoga Allah
selalu mendengarkan doa-doa kita. Amien…
Rangkaian
kata ini mungkin bukanlah hal yang berarti. Namum melalui deretan ini ananda
ingin mengungkapkan rasa yang terpendam untukmu. Rasa yang begitu sulit ananda
sampaikan menggunakan bahasa lisan. Lidah ini kelu, namun suatu saat pasti akan
ananda sampaikan. Semoga Allah selalu melindungi keluarga kita disana.
Terukir
dalam baris kata, dan terucap dalam sebuah doa.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb…